Dalam Sekejap
bulan purnama begitu dekat jaraknya kala itu
cahayanya berpendar begitu terang
mataku melihatnya dengan jelas, tidak bisa lepas dari keindahannya
seberapapun cepat kereta melaju
seberapapun lambatnya langkahku melaju
seberapapun rasa yang aku simpan dalam-dalam
seberapapun pedih mataku melihat dunia ini
seberapapun banyak orang berlalu lalang di depanku
seberapapun kencang angin laut menerpa diri ini
keindahannya selalu pada porsinya
seakan-akan kehadirannya sengaja untuk menghibur
untuk memperlambat laju keretaku
untuk mempercepat derap langkahku
untuk membuka perasaanku yang terkubur
untuk menghapus tetesan air mataku
untuk menyadarkanku kehadiran orang-orang yang berarti
untuk memperlembut terpaan angin yang membasuh diri ini
begitu perkasa eksistensinya
Comments
Post a Comment