Menyerbu Ruang Gelap
Angin tipis menyambangi ruangku yang redup
Aku duduk terasing
Menggeledah duniaku sendiri
Gema sesekali melompat-lompat di kepalaku
Terkadang kesejukan datang dari lantunan nostalgia
Tapi ternyata dengung kepalaku lebih keras
Seperempat abad memang selalu begini rasanya
Kuning, merah, biru, ungu, hijau, keluar masuk tanpa salam, tanpa sadar
Yang biasa ramah tamah berubah jadi getir
Dipikir-pikir... pada akhirnya penjelajahan ini tak akan sampai pucuk juga
Kecuali Tuhan mengundang untuk singgah
Ya, aku masih menyimpan beribu monolog
Moga-moga kunjunganku di alam ini terpantul dari mantra-mantra nirmala
niti 2021/01/17
Comments
Post a Comment